Di tengah kesibukan sehar-hari, mengajar, menulis buku, ngeblog, dan mengurus rumah tangga, saya punya beberapa hobi. Antara lain menjahit baju, main piano, dan kadang-kadang bikin roti.
Pada suatu hari dari sebuah komunitas saya belajar mengenal ‘Doodle Art’, dari seorang teman bloger Tanti Amelia yang memang seorang Doodle Artist.
Apa itu Doodle Art
Definisi Doodle Art, dari beberapa artikel adalah tentang corat-coret menggambar atau membuat sketsa santai di atas kertas, biasanya tanpa memikirkan hasil akhir. Dalam hal ini, seni corat-coret mirip dengan seni proses, ketika tindakan menggambar (coret-coret) lebih penting daripada hasil akhirnya.
Jadi, meskipun beberapa seni corat-coret terlihat keren setelah selesai, seni ini lebih tentang hadir dan bersantai dalam proses berkarya. Doodle Art, atau seni mencoret-coret, sering kali dianggap remeh—sekadar aktivitas iseng yang dilakukan saat pikiran melamun atau bosan.
Manfaat Doodle Art

kenangan doodling bersama Tanti Amelia
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas visual yang spontan ini memiliki manfaat psikologis, kognitif, dan kreatif yang signifikan. Doodle art adalah cara otak melepaskan diri dari tekanan fokus yang intens dan justru meningkatkan kemampuan memproses informasi.
Meningkatkan Fokus dan Memori
Doodle art memberi manfaat kognitif, karena membantu kita tetap sadar dan fokus pada tugas utama yang sedang dilakukan.
Studi menemukan bahwa orang yang melakukan doodling saat mendengarkan informasi baru dapat mengingat 29% lebih banyak detail daripada mereka yang tidak. Corat-coret ini mencegah otak dari melamun total, menjaganya tetap terlibat pada tingkat semi-sadar.
Dalam situasi yang menuntut perhatian pasif (seperti rapat, kuliah, atau panggilan telepon panjang), doodling memberikan pelepasan ringan bagi otak. Ini mencegah otak mencari hiburan yang lebih mengganggu (seperti bermain ponsel), sehingga fokus utama dapat dipertahankan.
Doodling melibatkan perpaduan aktivitas korteks prefrontal (yang mengatur fokus dan perencanaan) dan korteks visual. Keseimbangan ini memungkinkan otak untuk tetap siaga tanpa menjadi tegang.
Pengurang Stres dan Ekspresi Diri
Secara psikologis, doodling berfungsi sebagai katup pelepas emosi dan ketegangan.
Aktivitas berulang dan ritmis dalam mencoret-coret memiliki efek menenangkan, serupa dengan meditasi. Proses ini membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi produksi hormon stres, dan menciptakan rasa damai.
Kegiatan membuat ‘doodle art’ disebut ‘doodling’ yang juga merupakan bentuk terapi seni spontan. Seringkali, pola atau bentuk yang digambar adalah representasi visual dari pikiran atau emosi bawah sadar yang sedang dirasakan, memungkinkan seseorang memproses ketegangan, kecemasan, atau kemarahan tanpa harus mengungkapkannya secara verbal.
Tindakan menciptakan sesuatu, meskipun hanya corat-coret sederhana, memberikan rasa pencapaian ringan yang dapat meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
Manfaat Kreatif dan Problem-Solving
Doodle art adalah cara yang efektif untuk memicu ide-ide baru dan mengatasi “kebuntuan kreatif” (creative block).
Saat kita mencoret-coret tanpa tujuan, pikiran akan berada dalam mode bebas asosiasi. Ini sering kali menghasilkan koneksi tak terduga yang dapat menjadi solusi kreatif untuk masalah yang sedang dihadapi.
Para desainer, insinyur, dan ilmuwan sering menggunakan doodling untuk membuat sketsa cepat, diagram, dan simbol yang membantu mereka memahami konsep rumit atau sistem yang abstrak. Dulu, penemuan ilmiah besar sering diawali dengan corat-coret di buku catatan.
Bagi anak-anak dan orang dewasa, doodling secara teratur membantu melatih koordinasi mata dan tangan serta meningkatkan kontrol motorik halus, yang berguna untuk menulis, menggambar, dan keterampilan manual lainnya.
Penutup

contoh doodle dari canva
Jauh dari label “membuang waktu,” doodle art adalah alat kognitif yang kuat yang harus dipromosikan, bukan dilarang. Ini adalah cara alami otak untuk mengoptimalkan kinerja, mengelola beban kognitif, dan merangsang kreativitas. Jadi, saat berikutnya kalian sedang mencorat-coret, ketahuilah bahwa kalian sedang membantu otak bekerja lebih baik!
Nah, lebih mudahnya lagi, buat kalian yang suka utak-atik Canva, banyak contoh doodle art yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Melalui teknik sederhana sekalipun, bila dilakukan berulang dan terlatih, bisa menghasilkan karya luar biasa. Sepertinya saya ingin coba-coba juga nge-doodling dikala santai.
Happy Doodling!
Sumber: https://artmakespeople.com/doodling-101-what-is-doodle-art/

Saya penggemar doodling dan coloring. Kalau pikiran “sedang capek” atau terlalu “penuh” dengan berbagai tugas, saya biasanya cari hiburan dengan doodling. Saya bahkan punya buku khusus supaya kapan lagi kosong, saya bisa melihat-lihat kerjaan doodle yang lama dan semangat melanjutkan dengan ide-ide baru atau ide lama yang kembangkan kembali. Otak jadi diajak untuk gak diam gitu aja tapi juga tak terbebani apapun.
Wah keren ini. Jadi satu album khusus doodling ya…
Ide bagus…
Anakku suka sekali menggambar yapi saat aku perhatikan dia lebih cenderung gambar anime bukan doodle art. Sementara aku yg suka sekali doodle malah gabisa gambar sama sekali hahaha
Pada akhirnya canva adalah jalan ninjaku hehe
jadi penasaran bikin doodle pakai Canva
selama ini Canva dipakai sekadarnya, apalagi sekarang hanya pakai gratisan gara-gara grup canva bubar
sejauh mana bisa pakai Canva gratisan jadi tantangan tersendiri ya?
Aku ada teman mbak, yang kalau pas rapat, dia tuh corat coret, menggambar. Awalnya dulu kirain karena bosan, tapi katanya dia tetap nyimak rapatnya, tapi emang tangannya nggak bisa diem sih kalau menurutku.
Wow, doodle art ya! Emang nih keren banget. Dulu sempat mau mendalami ini tetapi emang ga segampang yang kelihatannya meski emang asyik banget sih.