Pada suatu hari, Ketua RW04 di kompleks kami mengeluarkan pengumuman ke grup WA, bahwa tukang sampah hanya akan menjemput sampah anorganik. Sedangkan sampah organik silakan dikelola sendiri.
Memang di Bandung sudah hampir satu tahun ini darurat sampah. Tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti sudah oveload. Tingginya sudah mencapai 50 meter dan pernah terjadi kebakaran panjang karena kemarau. Sehingga oleh pemerintah daerah setempat beberapa kali ditutup.
Pengelolaan sampah seolah tidak ada beres-beresnya sejak lama. Bandung juga pernah mendapat julukan Kota Sampah, karena sampah menumpuk di mana-mana. Waktu itu terjadi tragedi mematikan akibat ledakan dan longsor di TPA Leuwi Gajah di tahun 2005.
Apa itu Maggot
Tak jauh dari gerbang masuk ke komplek perumahan kami pernah ada TPS (tempat pembuangan sementara).
Di TPS ini sering mangkal gerobak-gerobak sampah, setelah mengambil sampah dari rumah-rumah warga. Sampah dari gerobak ini dikumpulkan di bak sampah dari truk sampah yang sengaja diturunkan di TPS, nanti diambil setelah penuh untuk dibuang ke TPA Sarimukti.
Setelah TPA Sarimukti ditutup, maka kebijakan dari Ketua RW, TPS di depan kompleks pun ditutup. Alias tidak menerima lagi pengumpulan sampah yang dibuang sementara di sini.
Sekarang ex TPS ini menjadi Rumah Maggot Turangga.
Nah, apa itu maggot?
Maggot adalah larva serangga black soldier flies atau biasa disebut BSF, dan dapat mengubah material organik menjadi biomassa. Berbeda dengan larva lalat biasa yang menjadi media penular penyakit.
Sama halnya larva lalat, maka ujudnya berupa belatung, yang biasanya ditemukan di barang-barang busuk. Hanya saja, larva lalat BSF atau maggot ini, hidup dari sampah organik yang kering, bukan sampah basah.
Mengenal Rumah Maggot Turangga
Rumah Maggot Turangga, sumber: hani
Rumah Maggot Turangga terdiri dari satu bangunan sederhana berbentuk rumah.
Di dalamnya terbagi menjadi beberapa area sebagai berikut:
Kandang Maggot BSF
Terdapat kandang yang di dalamnya ada lalat-lalat berbadan panjang yaitu lalat BSF. Kandang ini untuk tempat kawin, memroduksi telur, hingga penetasannya.
Kandang maggot yang disarankan berukuran lebar 2,5 meter, panjang 4 meter, dan tinggi 3 meter. Bahan kandang dapat menggunakan rangka kayu, dinding jaring-jaring lembut, dan atap plastik UV. Kandang maggot ini nanti diisi rak prepupa dan media bertelur.
Kandang pupa harus memiliki suhu maksimal 36° C, aman dari hujan, dan terhindar sinar matahari langsung. Sementara itu, kandang BSF mempunyai suhu ideal 30°-38° C, terlindungi hujan, dan mendapatkan sinar matahari langsung serta sirkulasi udaranya baik.
Rak Media Penetasan Larva Maggot
Rak-rak khusus ini berfungsi sebagai tempat penetasan maggot. Rak ini dapat menggunakan boks-boks kecil. Kemudian, boks-boks itu dapat disusun tingkat tiga untuk memaksimalkan tempat.
Pembuatan Media Ternak Maggot
Media ternak maggot dapat menggunakan bekatul kering, limbah buah maupun sayur. Usahakan limbah buah dan sayur tidak busuk atau mengandung unsur berbahaya. Sayur dan buah ini harus dipotong menjadi potongan kecil untuk memudahkan penguraian dan menjadi makanan maggot.
Apabila limbah organik agak basah, dapat ditambahkan bekatul supaya lebih kering dan disukai maggot. Guna menambah mineral essensial, non-essensial, dan vitamin maggot, dapat menambahkan Suplemen Organik Cair Spesialis Peternakan.
Proses Ternak Lalat BSF
Supaya mendapatkan hasil budidaya maggot BSF yang baik, peternak sebaiknya mengetahui proses-proses ternaknya sebagai berikut:
- Aktivitas ternak harian BSF dimulai pukul 08.30-11.00
- BSF biasanya mulai kawin di hari ke-3
- BSF bertelur setelah 3 hari masa kawin
- BSF bertelur pada pagi dan sore hari
- Media ternak ditempat dalam kandang BSF
- Tempat telur maggot dapat diletakan di atas media ternak
- Telur yang sudah berumur dua hari dapat diambil dari tempatnya dan dilanjutkan penetasan.
Sesi Penetasan Maggot BSF
Penetasan telur lalat BSF dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
- Siapkan box tempat penetasan ukuran 15 cm x 20 cm, kemudian isi media ternak
- Pindahkan telur berumur 2 hari ke tempat penetasan
- Usahakan suhu tempat penetasan sedang
- Telur BSF akan menetas 2-4 hari.
Cara Merawat Maggot BSF
Maggot memiliki perawatan yang sedikit berbeda dengan BSF. Berikut ini tata cara perawatan maggot BSF:
- Siapkan biopond (tempat pembesaran larva) dan isi media ternak
- Pindahkan larva yang telah berusia 6 hari dari tempat penetasan ke biopond
- Beri maggot BSF media ternak setiap hari hingga berusia 25 hari, sebelum menjadi pupa
- Terakhir, maggot dapat dipanen sesuai keperluan.
Cara Sederhana Budidaya Maggot
sangkar maggot gantung, sumber: hani
Berhubung kami baru mencoba membudidayakan maggot, maka cara kami lebih sederhana dan praktis, sih.
Apalagi belum kepikiran juga akan menjual ulat-ulat maggot yang konon bisa sebagai pakan ternak.
Kandang maggot yang kami siapkan sederhana saja, berupa jaring hijau berbentuk persegi panjang yang bisa digantung di bawah atap.
Kantung jaring hijau ini kami beli secara online.
Di dasar kantung jaring, kami tempatkan wadah plastik sebagai tempat sampah organik.
Wadah plastiknya juga wadah bekas dari plastik yang sudah pecah dan diselotape lagi supaya masih bisa bermanfaat.
Lalat BSF dan maggot sebagai awal untuk budidaya kami minta dari Rumah Maggot Turangga di ex TPS depan kompleks.
Kata pengelola Rumah Maggot Turangga, sekarang ini belum dibisniskan, jadi masih gratis. Tujuannya juga untuk edukasi warga, agar bisa mengolah limbah organik sendiri. Ini juga masih melibatkan sukarelawan yang memotong-motong sisa sayur-buah dan mengawasi kotak larva maggot.
Kebetulan kantung jaring tersebut terkena matahari pagi, karena kebetulan rumah kami menghadap timur. Ternyata lalat BSF kurang suka matahari, jadi makin lama, kok, makin sedikit.
Akhirnya kami akali, salah satu sisi yang terkena matahari pagi, ditutup dengan plastik hitam.
Eh…beberapa hari kemudian, lalat BSF semakin banyak. Artinya proses berkembang-biaknya lancar dong.
Di tengah sangkar jaring hijau ini digantungkan lipatan karton yang tujuannya sebagai tempat lalat BSF bertelur.
Jadi ritualnya, setiap pagi dua hari sekali, kami membuang sampah dapur berupa potongan buah dan sayur ke kotak plastik di dasar sangkar lalat BSF.
wadah sampah organik-larva maggot-lalat BSF, sumber: hani
Penutup
Nah, teman-teman, itulah cara sederhana budaya maggot yang kami lakukan, untuk mengolah sampah organik yang berasal dari sisa sayur dan buah. Mengolah sampah organik ini adalah upaya kesekian kali, setelah mencoba memakai compost bag gagal. Compost bag-nya digerogoti tikus kebon. Artikelnya di sini.
Perlu diperhatikan, bahwa sampah organiknya harus segar ya. Jadi jangan nyemplungin sisa nasi, tulang, kulit telur, bongkol jagung, atau sampah lain yang keras. Bila ada sisa makanan, tulang, sepotong plastik, atau sampah anorganik, maka pembusukannya tidak sempurna, sampah akan bau.
Kalau sudah gini sih, larva maggot akan mati. Kalau larva mati, berarti tidak akan ada lalat BSF. Tidak ada lalat BSF, ya tidak ada telur. Maka siklus lalat BSF akan terputus dan pengolahan sampah organik di rumah akan gagal.
Semoga bermanfaat.
Noted, lalat BSF kurang suka matahari..
Senangnya pengelola Rumah Maggot Turangga kasih gratis untuk edukasi warga, agar bisa mengolah limbah organik sendiri. Jadi bisa nyoba budidaya di rumah ya
Kalau di komplek saya, bulan lalu ada pelatihan lagi saat arisan ibu-ibu tentang compost bag
Senangnya edukasi seperti ini terus dilakukan agar makin banyak yang peduli pada lingkungan
Wah keren ya diajarin agar bisa mengolah limbah organik sendiri biar kita bisa belajar menghargai apa yang kita punya…ga main buang-buang makanan terutama… Jadi pengen ngundang mahasiswa Lingkungan buat ngajarin composting juga nih…
Urusan sampah suka bikin pusing ya kalau udah bertumpuk dan gak diangkut. Salut yang mau mengelola limbah organik dan mensosialisasikan ke masyarakat. Supaya kita juga semakin bijak dengan sampah
Jujur saya lagi tertarik banget dengan maggot dan segala hal terkait pengelolaan sampah. Keren banget mbak, infonya lengkap dan menarik.
Harus telaten juga ya untuk membudidayakan manggot di rumah agar bisa digunakan untuk mengurai sampah organik, nggak bisa kena matahari langsung, sampah harus kering dan organik, kalau basah harus dicampur media agar kering. Salut untuk pengiat Rumah Manggot Turangga.
Makasih ilmunya, Mba.
Ternak seperti ini tempatnya harus terpisah dengan rumah tinggal kali ya? Supaya tidak mengganggu kenyamanan tinggal. Atau dipersiapkan area khusus yang tidak menimbulkan polusi bau. Tapi kalau rutin merawat, disiplin, dan konsisten, bisa jadi sumber pendapatan yang bagus.
Manggot ini kayaknya memang lagi viral ya. Meski saya geli nengok bentuknya yang menggeliat-menggeliat, tapi saya akui sih berguna banget mengatasi sampah makanan di rumah!
Sepertinya bikin budidaydi tempat saya lumayan cocok. Secara di saya banyak pohon, gak terlalu panas. Bisa tuh lalat bsf nya betah. Hehehe…
Kalau diseriusi bisa menghasilkan cuan ya secara mangot ini ternyata banyak dibutuhkan
Kepikiran banget buat ternak maggot buat ngurangin sampah dapur. Untuk ukuran kandang berapa ya mbak? Terus ada bau gak sih dari ternak maggot ini?
Halo Mbak…
Aku beli online yg digantung gitu. Tinggal tarok wadah plastik di dasarnya.
Engga bau, karena sisa kulit buah & potongan sayur. Kalo kecampur plastik & anorganik, jadi bau…
Wah keren banget bisa budidaya maggot sendiri di rumah. Langkap apik. Semoga nanti bisa ikutan budidaya maggot.
Menarik banget ini! daripada buang banyak sampah ya.
Saya pernah beberapa kali liat konten maggot gini, tapi baru kali ini tau lebih jelas.
Sayang nggak punya tempat, kalau ada jadi pengen ikutan budidaya maggot 🙂
Kaak maaf aku merinding lihat fotonya, hihiii. Aku gelian… bersihin rumput di pekarangan aja aku jipeer kalau udah ketemu serangga, ulat dan melata2 lainnya.
Saluut bangeet sama yang effort budidaya dari sampah-sampah begini.
Semoga sehat selaluu….
Harusnya sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak memberdayakan sampah organik ya, Kak. Kita bisa budidaya Maggot di rumah dengan sampah dapur doang.
Cukup tricky ya budidaya maggot ini, apalagi pas yang bagian kena sinar matahari itu si lalat BSF nya.
Alhamdulillah saling kerjasama dan kesabaran, bisa berjalan apik. Semoga bisa menular ke lokasi lain juga
Aku tahu maggot ini berguna banget buat penguraian sampah dan pakan ternak. Tapiiiii kalau melihat maggot bermunculan dan ugat-uget di tong komposku, rasanya tuh tetap ajaaa… geli!