Desain Masjid Nurul Bilad di Mandalika – Lombok

Desain masjid Nurul Bilad di Mandalika konon terinspirasi dari masjid kuno yang ada di Lombok, yaitu Masjid Bayan Beleq. Meski bentuknya sederhana, namun Masjid Bayan Beleq memiliki keistimewaan tersendiri, yakni telah menjadi salah satu situs bersejarah yang ada di Indonesia. Masjid ini berdiri pada abad ke-17, yang berarti usianya telah lebih dari 300 tahun. Kecamatan Bayan memang salah satu gerbang masuknya Islam di Pulau Lombok. Di kecamatan inilah, Islam pertama kali diperkenalkan, dan Masjid Bayan Beleq merupakan masjid pertama yang berdiri di pulau ini.

Gegap gempita acara balap motor MotoGP di sirkuit jalan raya Mandalika yang sekarang bernama nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit, tak lepas dari penataan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Setelah penetapan 5 destinasi wisata super prioritas oleh Presiden, yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika, maka kawasan wisata tersebut ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. KEK Mandalika ini dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Sebagai informasi, ITDC merupakan bagian dari InJourney, sebuah holding badan usaha milik negara (BUMN) pariwisata dan pendukung yang resmi beroperasi dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2021 tanggal 6 Oktober 2021.

Fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika

Sejak peresmian operasional The Mandalika tahun 2017 silam, Pemerintah menargetkan untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor industri unggulan baru. Setelah penetapan menjadi destinasi wisata super prioritas, maka pengembangan The Mandalika berjalan sangat pesat.
Sejumlah hotel, entertainment, Mandalika International Street Circuit, fasilitas dan permainan di Kuta Beach Park, Masjid Nurul Bilad (kapasitas mencapai 4.000 jamaah), Balawisata (pusat pengawasan area pantai), beach facility (fasilitas bilas, loker, dan toilet), Bazaar Mandalika, dan Sentra Parkir (303 unit stall – 262 stall cindera mata dan 42 stall kuliner).

Beberapa tahun terakhir ini Festival Bau Nyale menjadi ajang tahunan bagi warga Lombok, terutama Kabupaten Lombok Tengah, disertai dengan berbagai acara lainnya. Meliputi Mandalika Photo Contest, Peresean, Dialog Kreatif, Pemilihan Putri Mandalika, Mandalika Fashion Carnival, Kampoeng Kuliner, hingga Malam Puncak Festival. Dialog Kreatif juga diselenggarakan disertai dengan Pameran Industri Kreatif dan Tenun Fashion.
Selain itu dibangun juga infrastruktur pelengkap berupa bypass sepanjang 17 km dari Lombok International Airport (LIA). Disertai pula dengan perpanjangan lintasan pesawat di Lombok International Airport dan pengembangan pelabuhan Gili Mas menjadi cruise terminal.

Masjid Nurul Bilad

interior Masjid Nurul Bilad Mandalika

interior Masjid Nurul Bilad, Mandalika

Mengingat pulau Lombok sudah sohor dengan sebutan pulau seribu masjid, penasaran kan ya seperti apa desain Masjid Nurul Bilad yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2017 yang lalu.

Masjid Nurul Bilad terdiri dari bangunan utama 2 lantai dan plaza, mampu menampung lebih dari 4.000 jamaah. Bangunan masjid dan plaza dibangun di atas lahan seluas 8 hektare, sehingga dinobatkan sebagai masjid terbesar kedua di Nusa Tenggara Barat, setelah Masjid Raya Hubbul Wathan di Islamic Center di Mataram. Masjid ini dibangun oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) sebagai kontraktor utama yang peletakan batu pertama dilaksanakan pada Januari 2017.

Masjid Nurul Bilad Mandalika Lombok

Masjid Nurul Bilad, Mandalika – Lombok, sumber: itdc.co.id

Masjid Nurul Bilad di The Mandalika memiliki arsitektur yang khas, dengan bangunan berbentuk bujur sangkar dengan atap berbentuk limas. Desainnya terinspirasi dari masjid kuno yang tercatat sebagai masjid pertama di Lombok, yaitu Masjid Kuno Bayan Beleq di Lombok Utara.

Masjid Nurul Bilad dibangun dengan memperhatikan unsur kearifan lokal dan identitas masyarakat Lombok. Nama “Nurul Bilad” sendiri berarti ‘Cahaya Bangsa-bangsa’. Lokasinya sangat dekat dengan pantai, hanya 400 meter dari pantai Kuta Mandalika.

Sebuah keputusan yang tepat, bahwa Masjid Nurul Bilad ternyata merupakan fasilitas yang diprioritaskan dibangun terlebih dahulu mengingat mayoritas warga Lombok adalah Muslim. Selain itu di Lombok bagian selatan termasuk Mandalika ini belum memiliki masjid dengan kapasitas besar.

Dengan adanya helatan MotoGP yang menjadi pusat perhatian dunia, tersedianya masjid berkapasitas besar cukup melegakan bagi turis Muslim sekaligus penonton MotoGP.

Masjid Kuno Bayan Beleq

Masjid Kuno Bayan Beleq

masjid kuno Bayan Beleq, sumber: Wikipedia

Membahas Masjid Nurul Bilad, tentunya ingin tahu juga ya, seperti apa sih bentuk Masjid Bayan Beleq.
Masjid ini berbeda dengan masjid yang kita kenal selama ini yaitu masjid adalah bangunan dengan kubah. Padahal masjid-masjid awal syiar Islam di Indonesia dibangun mengikuti arsitektur setempat. Contohnya masjid mula Jawa, yaitu Masjid Agung Demak, Masjid Jami Sumenep, dan banyak lagi masjid-masjid kecil di pelosok Indonesia.

Masjid Kuno Bayan konon dibangun oleh Sunan Prapen dari Gresik, Jawa Timur, yang menyebarkan Islam di tanah Lombok. Bangunan masjid ini memiliki ukuran 9 x 9 meter. Dinding-dindingnya rendah dan terbuat dari anyaman bambu, atapnya berbentuk tumpang yang disusun dari bilah-bilah bambu, sedangkan pondasi lantainya terbuat dari batu-batu kali. Sementara itu, lantai masjid terbuat dari tanah liat yang telah ditutupi tikar buluh. Di sudut-sudut ruang masjid terdapat empat tiang utama penopang masjid, yang terbuat dari kayu nangka berbentuk silinder.
Di dalam masjid tersebut, juga terdapat sebuah bedug dari kayu, yang digantung di tiang atap masjid.
Masjid ini dinamakan beleq yang artinya makam besar, tempat dimakamkannya penyebar agama Islam di kawasan ini yaitu Gaus Abdul Rozak.

Masjid Kuno Bayan Beleq telah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 26 Maret 2007. Sehari-hari masjid kuno ini tidak dipakai sebagai tempat ibadah, mungkin karena terlalu tua. Hanya dipakai pada perayaan hari besar Islam saja.

Penutup

Beberapa tahun yang lalu ketika saya menyambangi pulau Lombok yang menarik sejak awal pesawat menjelang mendarat di bandara internasional di Praya adalah hamparan kubab-kubah masjid bak mutiara. Lombok memang dikenal sebagai pulau seribu masjid, bahkan masjid bisa dibangun berseberangan, sehingga sholat Jumat harus diadakan bergantian setiap minggunya.

Desain masjid Nurul Bilad yang mengambil bentuk masjid kuno setempat menambah kekhasan arsitektur Nusantara yang ada di Indonesia. Menetapkan Mandalika sebagai destinasi wisata super prioritas akan menjadikan Lombok sebagai ‘Bali Baru’ dengan pilihan wisata alam, adat, budaya, kuliner, hingga religi.

Semoga bermanfaat.

8 pemikiran pada “Desain Masjid Nurul Bilad di Mandalika – Lombok”

  1. MasyaAllah, luas banget ya Masjid Nurul Bilad Mandalika ini, bisa menampung hingga 4000an jamaah ya.
    semiga Masjid ini selalu ramai dikunjungi orang untuk beribadah disana mengagungkan kebesaranNya 🙂

    Balas
  2. Dari jenis atap kita bisa tahu perkiraan kapan masjid dibuat. Trend atap masjid kubah muncul setelah kita merdeka. Kalau tidak salah malah tahun 1970. Lupa tepatnya.
    Eman-eman sekali, demi cagar budaya lalu masjid tidak digunakan lagi. Sebenarnya bisa saja diperluas dan area masjid kunonya dilindungi. Seperti masjid kuno pada umumnya..
    Tapi memang risiko kerusakannya sangat besar. Tangan jahil manusia dan kadang bersamaan dengan syirik (keinginan untuk ambil sedikit bagian untuk pengasihan/kelancaran rezeki). Masih banyak warga yang demikian di sekitar kita.

    Balas
  3. bagus ya interior dan eksteriornya masjid nurul ibad, biasanya masjid ada kubahnya, sedangkan yang ini tidak

    Balas
  4. Unik sekali arsitektur Masjid Nurul Bilad ini. Atap limasnya khas. Siapa ya arsiteknya?Masjid kuno Bayan Beleq juga artistik sekali, sangat kaya kearifan lokal bangunannya. Masya Allah, kapan bisa wisata religi dan wisata sejarah ke sana ya.

    Balas

Tinggalkan komentar