Memilah Sampah Organik Menggunakan Ember Komposter

Ember Komposter – Jauh sebelum Bandung darurat sampah seperti sekarang ini, memilah sampah organik sebetulnya sudah dilakukan oleh banyak rumah tangga. Sayangnya sampah yang sudah capek-capek dipilah, oleh petugas sampah keliling, kantong-kantong tersebut dicemplungkan jadi satu ke gerobak sampah.

Banyak penelitian yang menjelaskan bahwa volume sampah bisa ditekan hingga 50% bila kita memilah sampah dari sumbernya. Memilah sampah dari rumah dan mengolah sampah organik sendir, secara langsung akan mengurangi beban TPA (tempat pembuangan akhir).

Seperti yang banyak diliput oleh berbagai media, TPA di Bandung sudah melebihi kapasitas, sehingga bulan September yang lalu sempat ditutup, sehingga sampah menggunung di beberapa tempat di kota Bandung.

Apa Itu Ember Komposter

proses komposter

proses komposter

Sebelumnya mari kita pelajari terlebih dahulu apa itu komposter.
Ember komposter ialah alat untuk membuat kompos dari bahan dasar sampah basah atau sampah organik yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, daun, dan rerumputan yang banyak di jumpai di sekitar kita.
Metode pengolahan sampah tuntas di sumber sampah ini bernama komposter aerob. Proses pembusukannya secara aerob, yaitu memanfaatkan udara agar mikroorganisme dapat mempercepat proses pengomposan sampah.
Komposter dapat kita buat sendiri dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.

Berikut cara pembuatan komposter dengan pemanfaatan ember bekas:

1. Persiapkan bahan-bahan seperti: Ember bekas dengan ukuran 25 kg, pipa ukuran inch, sambungan pipa T, penutup pipa ukuran inch, kran air, saringan.
2. Potong pipa dengan panjang 15 cm sebanyak 5 buah, dan panjang 25 cm sebanyak 1 buah.
3. Lubangi ember dengan mata bor ukuran 3/4 inch sebagai tempat pemasangan penyangga dan kran air.
4. Lubangi pipa untuk saluran udara.
5. Buat saringan dengan menggunakan penutup ember .
6. Pasang pipa yang digunakan sebagai penyangga.
7. Kemudian, masukkan saringan.
8. Pasang kran air.
9. Lem semua bagian agar tidak terjadi kebocoran dan tidak ada udara yang masuk.
10. Pasang penutup ember.
11. Cat bagian luar ember jika diperlukan agar terlihat lebih menarik.
12. Komposter siap digunakan.

Kalian bisa juga membeli komposter siap pakai yang banyak dijual di marketplace dengan berbagai ukuran sesuai kebutuhan.
Berbekal ingin mencoba juga menggunakan metode komposter untuk sampah rumah tangga, terutama sampah dapur. Maka saya membeli saja komposter dari sebuah marketplace ukuran yang paling kecil.
Pertimbangannya saya akan menempatkan komposter tersebut di dapur, bersebelahan dengan tempat sampah di dapur.

Menggunakan Ember Komposter

ember komposter

paket ember komposter

Ketika ember komposter yang saya pesan tiba, memang ukurannya kecil.
Ember ini rupanya terbuat dari bekas wadah es krim, kira-kira ukuran 8 liter. Cukuplah untuk pemula seperti saya.
Paket ember komposter tersebut terdiri dari:

  • Wadah terbuat dari plastik
  • Saringan
  • Pipa PVC 3/4 inchi
  • Sok drat 3/4 inchi
  • Kran cuci
  • Biodeco 100 ml
  • Alat semprotan air

Pada petunjuk yang disertakan pada ember komposter, berikut langkah untuk mulai memilah dan mengolah sampah dapur:

1. Siapkan sampah organik berupa sisa sayur, kulit buah, dan lain-lain. Bahan sampah organik harus berupa bahan segar, bukan sisa makanan.
2. Potong kecil-kecil sampah organik kurang lebih 2 cm, supaya lebih mudah terjadi proses pembusukan
3. Masukkan sampah organik ke dalam ember komposter
4. Semprot dengan campuran Biodeco yang telah disiapkan sebelumnya. Kira-kira 1 tutup botol untuk 1 botol semprotan air. Biodeco ini merupakan zat pengurai yang membantu proses pembusukan.
5. Setiap memasukkan sampah ke dalam ember komposter, semprot dengan larutan Biodeco.
6. Tutup rapat ember komposter.
7. Diamkan selama 2 minggu untuk proses pengomposan.
8. Dari proses tersebut didapat pupuk organik cair yang terkumpul di bagian bawah ember dan pupuk padat.
9. Keluarkan cairan dengan membuka kran di bawah ember.
10. Sampah padat dapat kalian kumpulkan dicampur dengan pupuk kompos atau tanah dan siap digunakan untuk pupuk.

pojok area sampah di dapur

pojok area sampah di dapur: tempat sampah, ember komposter organik, dan kresek sampah daur-ulang

Sekarang di rumah saya, sampah yang digantung di pagar dan dikumpulkan oleh petugas sampah keliling hanya sampah daur ulang. Sampah daur ulang merupakan sampah anorganik, berupa bekas kemasan, plastik, kresek, buble wrap bekas belanja online, dus-dus kemasan makanan, kaleng, botol, dan lain-lain.

Penutup

Mengolah sampah organik ada berbagai metode selain melalui ember komposter, ada metode-metode lainnya, seperti membuat kompos melalui metode Takakura, membuat pipa biopori di halaman, dan lain-lain.

Menurut data-data 70% sampah yang kita buang memang berasal dari kemasan makanan dan minuman. Kemasan tersebut bisa saja berupa kantong plastik hasil belanjaan dari pasar atau makanan minuman sekali pakai.
Sampah anorganik berupa sampah plastik, kemasan, kain, kaleng, botol, dan banyak material lain yang sulit terurai ini bisa mengakibatkan pencemaran air dan udara.
Secara jangka panjang pencemaran udara berdampak pada perubahan cuaca ekstrim yang kita rasakan sekarang, yaitu terjadinya kemarau panjang.
Mengatur gaya hidup agar tak tergantung pada bahan plastik diserta juga dengan memilah dan mengolah sampah organik untuk mewujudkan zero waste akan membuat bumi kita lestari.
Semoga bermanfaat.

Sumber:
https://www.kompasiana.com/mohammad_ainunmaruftaufik3398/639a67f34addee24a3616782/pembuatan-komposter-dengan-pemanfaatan-ember-bekas
http://nolsampah.openthinklabs.com/

12 pemikiran pada “Memilah Sampah Organik Menggunakan Ember Komposter”

  1. Aku kemarin pernah dapat hadiah dari seorang teman ember komposter ini mbak. Dia bikin dari ember bekas cat. sayangnya saya harus pindah rumah karena terlalu banyak yang dibawa akhirnya ember komposter itu harus direlakan.

    Balas
  2. Duh, cita-cita membuat ember untuk membuat kompos ini belum juga tercapai. Padahal manfaatnya banyak sekali ya. Hasilnya bisa digunakan untuk pupuk tanaman dan tentunya rumah pun semakin minim sampah. Makasi sudah mengingatkan tentang ember komposter ini ya Mbak. Mudah-mudahan bisa segera terlaksana.

    Balas
  3. Aku pingin banget bikin kompos, biar daun-daun di halaman yang terbuang begitu saja tapi beberapa kali coba kok hasilnya ngak memuaskan alias ngak jadi ya. Coba deh aku praktekkan lagi, mungkin ada step yang salah atau lupa.

    Balas
  4. Benar juga ya. Kalau sudah pisahkan jenis sampah organik dan anorganik, bisa menekan jumlah sampah yang ada. Apalagi hampir di tiap.kota di Indonesia sampahnya makin menggunung. Ini bisa jadi solusi.

    Balas
  5. Aku pingin lihat video bikinnya, ka… adakah?
    Sejujurnya, lingkungan daerah rumahku juga sedang digalakkan mengolah sampah organik terutama sampah rumah tangga secara mandiri, mengingat TPA di Bandung uda dalam kondisi mengkhawatirkan.

    Pingin belajar lalu praktek dengan cara yang bener sehingga sam[ah tidak jadi masalah yang meresahkan.

    Balas
  6. Iya nih, sekarang mau bikin komposter bisa langsung beli aja ya tempatnya. Sampah organik kalau di rumah tangga pasti banyak yaa… alhamdulillah bisa dimanfaatkan untuk jadi pupuk cair maupun padat

    Balas
  7. soal sampah itu memang harus banget jadi tanggungjawab kita, yuk mulai cegah, pilah dan olah, terimakasih sudah berbagi caranya ya mba, semangat lebih baik sama bumi

    Balas

Tinggalkan komentar