Masjid Kuno Bayan Beleq, Jejak Masjid Pertama di Pulau Lombok

Pulau Lombok terkenal dengan julukan pulau 1000 masjid, itu sebabnya bila kalian jalan-jalan ke sana tidak heran bila banyak dijumpai masjid-masjid megah. Bahkan ada masjid yang letaknya berseberangan di sudut jalan, sehingga ada kesepakatan shalat Jumat dilakukan bergantian tiap minggunya.
Nah, tahukah kalian bahwa terdapat masjid tua di Lombok Utara yang merupakan masjid pertama di Lombok bernama Masjid Kuno Bayan Beleq.

Sejarah Masjid Kuno Bayan Beleq

Masjid Kuno Bayan Beleq terletak di jalan Labuan Lombok, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Masjid ini jaraknya sekitar 80 km dari kota Mataram dan letaknya mudah dicari di tepi jalan menuju ke arah Senaru di Lombok Utara.

Waktu itu saya dan suami dijemput oleh teman kuliah dan istrinya yang menetap di Lombok. Teman saya bermurah hati mengantarkan kami untuk mengunjungi Masjid Kuno Bayan Beleq.
Jalan menuju ke sana, menyusuri pantai Lombok Barat, sehingga mata kita dimanja dengan pemandangan laut di sebelah kiri, serta sesekali bukit di sebelah kanan.

Waktu itu di beberapa penggal jalan provinsi ini sedang ada perbaikan jalan dan pembangunan jembatan, sehingga perjalanan agak lebih lama.

 

Sesampainya di sana, kami mengisi buku tamu dan ada ketentuan untuk berbusana dengan patut yaitu dengan melapisi celana panjang dengan kain tenun Lombok.
Kecuali pengunjung memakai abaya atau rok panjang, maka tidak perlu melapisinya dengan kain.
Kami diterima oleh seorang pemandu, yang menurut kisahnya beliau adalah keturunan salah satu pengurus masjid. Saya lupa turunan ke berapa.

Tata Ruang dan Lansekap Area Masjid

Begitu masuk, pemandu menjelaskan dulu tentang sejarah masjid dan tata letak bangunan di kawasan tersebut.

Di kiri jalan setapak terdapat dua pohon besar yang di sana sini kulit pohonnya terkelupas. Menurut pemandu, pohon ini bernama pohon pule.
Zaman dulu seseorang yang akan memeluk Islam harus berjalan di antara pohon ini sambil mengucapkan dua kalimat Syahadat.
Maklum zaman itu penduduk pulau Lombok rata-rata beragama Hindu.

dua pohon pule di sisi kiri jalan setapak

Kemudian ada tangga menuju pelataran yang merupakan area terbuka. Di sebelah kiri tampak tegak Masjid Kuno Bayan Beleq yang tampak dimakan usia tapi cukup terawat. Di sisi kanan ada beberapa bangunan dengan ciri yang sama, yaitu berdinding anyaman bambu. Bangunan-bangunan tersebut dulunya tempat tinggal santri dan ada makam alim ulama.

Masjid Bayan Beleq diperkirakan dibangun sekitar 500 tahun yang lalu, tak seorang pun tahu siapa yang membangun masjid ini.

Menurut penuturan pemandu, syiar Islam ke pulau Lombok dibawa oleh Sunan Prapen, yang datang dari pulau Jawa.

Versi lainnya mengatakan bahwa yang membangun masjid ini adalah Syeh Gaus Abdul Razak, salah seorang penyebar agama Islam di Bayan, dia membangunnya pada sekitar abad ke-16.
Hanya saja Syeh Gaus Abdul Razak ini tidak menetap di Bayan, tetapi berkelana keliling pulau Lombok hingga ke pulau Sumbawa untuk menyiarkan Islam.

Ada juga kisah yang menyebutkan bahwa masjid Bayan Beleq dibangun oleh seorang penghulu bernama Titi Mas Penghulu yang merupakan orang pertama di Bayan yang memeluk agama Islam.

Beliau dimakamkan di sekitar halaman masjid bersama dengan lima alim ulama lain Pulau Lombok pada masa lalu, yaitu Plawangan, Karang Salah, Anyar, Reak dan Sesait.

Sebagai penghormatan, atap bangunan makam dibuat agak rendah, supaya orang yang akan ziarah harus membungkuk.

Detail Masjid

Dalam terminologi bahasa daerah setempat, beleq atau bilek artinya besar. Memang waktu itu masjid ini merupakan satu-satunya masjid besar di sini. Pondasi masjid berbentuk bujur sangkar berukuran 8,9 m x 8,9 m, terbuat dari batu alam berbentuk bulat tanpa spesi/adukan. Masjid juga mempunyai tiang- tiang keliling berjumlah 28 buah dan di antaranya dipasang dinding terbuat dari anyaman bambu hingga area mihrab. Pola anyamannya tidak seperti anyaman gedék yang selama ini sering saya jumpai di Jawa Barat.

Atap masjid bertingkat berbentuk tajuk dua susun dan diakhir semacam kolom kayu kecil di puncaknya. Mirip-mirip dengan Masjid Demak di Jawa Tengah dan Masjid Wapauwe di Ambon yang juga beratap susun (tajuk). Konstruksi dan penutup atapnya pun terbuat dari bilah bambu. Detail penutup atapnya unik, karena bilah bambunya dibelah dan disusun saling mengait.

Pintu masjid hanya satu dan pengunjung tidak boleh masuk ke dalam. Melalui celah anyaman dinding tampak interior masjid yang berlantai tanah. Empat kolom terbuat dari kayu nangka menyangga atap tajuk dan melalui tepi atap bagian atas, temaram guratan matahari menerangi masjid.

bedug di dalam masjid kuno bayan beleq

area pintu masuk masjid

Soko Guru (tiang utama) yang dibuat dari kayu nangka, berbentuk bulat (silinder) dengan garis tengah 23 cm, tinggi 4,60 m. Konon keempat tiang tersebut berasal dari empat desa (dusun) yaitu : tiang sebelah Tenggara, dari desa Bilok Petung Lombok Timur. Tiang sebelah Timur laut, dari desa Terengan. Tiang sebelah Barat laut, dari desa Senaru, Tiang sebelah Barat Daya, dari Dusun Semokon Desa Sukadana.

Di dalam juga tampak tergantung beduk tak jauh dari pintu.
Masjid kuno Bayan Beleq tidak berfungsi sebagaimana masjid pada umumnya. Masjid ini hanya dipakai pada saat perayaan seperti Idulfitri, Iduladha, Maulid Nabi, Tahun Baru Islam, dan kegiatan besar keagamaan lainnya.

Pada saat perayaan tersebut hanya keturunan dari para penghulu atau kyai yang menyebarkan agama Islam terdahulu yang boleh masuk ke dalam masjid.

Menurut pemandu, masjid direnovasi dan diperbaiki kerusakan yang ada setiap delapan tahun sekali. Terakhir direnovasi tahun 2020, jadi perbaikan berikutnya akan dilakukan tahun 2028.
Tidak ada penjelasan sih, kenapa harus per delapan tahun, padahal atap mihrab tampak doyong.

 

masjid kuno bayan beleq arah mihrab

Penutup

Mengunjungi masjid-masjid lama di Nusantara selalu menarik perhatian saya. Melalui karya arsitektur seringkali kita bisa menelaah latar belakang sejarah dan desainnya. Seringkali juga masjid-masjid kuno di Nusantara menginspirasi masjid-masjid kontemporer dari segi bentuk dan kenyamanan interiornya. Seperti halnya Masjid Nurul Bilad di Mandalika yang terinspirasi oleh Masjid Bayan Beleq.

Berbeda dengan karya-karya arsitektur masa kini yang jelas arsiteknya, bangunan masa lalu dibangun atas dasar kebersamaan serta gotong royong. Selain itu memanfaatkan kearifan lokal dan material dari lingkungan sekitar membuat bangunan lebih mudah perawatannya. Dari segi struktur dan konstruksi, arsitektur Nusantara yang terbuat dari kayu atau bambu ternyata lebih tahan gempa.

Semoga bermanfaat.

 

Sumber:
http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/masjid-kuno-bayan-beleq/
http://architectureheritage.or.id/detail/136/masjid-kuno-bayan-beleq

18 pemikiran pada “Masjid Kuno Bayan Beleq, Jejak Masjid Pertama di Pulau Lombok”

  1. Masjid Kuno Bayan Beleq arsitekturnya menarik banget nih, Kak. Suasana desa, dan khas Lomboknya dapat banget. Melihat aja langsung terbayang sedang di sana dan menikmati rasanya kembali zaman dahulu. Harus dijaga dan dipugar dengan baik ini, karena kekayaan sejarah yang ga boleh dilupakan begitu saja

    Balas
  2. MashaAllah. Filosofi bangunan, penggunaan, dan pemikirannya berlimpah ruah ya Mbak. Saya juga pengen banget berkunjung ke Masjid kuno Bayan Beleq ini jika diberi rezeki sehat dan kesempatan mengunjungi Lombok. Apalagi setelah membaca banyak tulisan/referensi yang membahas tentang banyak keistimewaan dari masjid bersejarah ini. Sayangnya sudah tidak bisa salat di dalam ya? Jadi cuma bisa dilihat dari luar saja.

    Balas
  3. Tampilan dan bentuk Masjid Kuno Bayan Beleq ini sesuai namanya yaitu tampak kuno atau jadul banget ya, namun masjid ini dibuat dengan sangat luar biasa ya, masih tetap terjaga dengan baik hingga sekarang.

    Balas
  4. Lokasinya jaih dari jalan ya kak?
    Tapi meski begitu, akses menuju masjid cukup mudah karena sudah menjadi cagar budaya.
    Dan bangunannya itu loh, benar-benar khas arsitektur zaman dulu. Pakai batu dan bambu.

    Balas
  5. noted kak, berarti kalau ke sana buat perempuan semisal dengan gamis/abaya atau misalnya pakai rok masih aman ya?
    semoga masjid ini selalu terawat dengan baik sehingga makin menambah semangat bagi siapa saja yang berkunjung untuk beribadah

    Balas
  6. wah kalau ada kerusakan, mesti nunggu sampai pas di tahun ke 8 untuk memperbaiki Masjid Kuno Bayan Beleq ini ya mbak.
    Walau tak difungsikan lagi sebagai tempat ibadah, selayaknya memang tetap di jaga ya, sebagai pengingat, sejarah awal masuknya Islam di sana

    Balas
  7. Masyaallaah, bangunannya masih bener2 asli ya, mbak…
    Bayangan saya tadi dari judulnya ya bangunan kuno tapi ngga nyangka kalau kuno-nya yang beneran kuno begitu.

    Balas
  8. aku kok penasaran bagaimana rute ketika menuju ke masjid bayan beleg. terjal, atau datar aja kak ?. Masjid ini menyimpan banyak sejarah ya ?
    bisa jadi destinasi wisata yang mengenyangkan , meski hanya sebagai penikmat dari sisi luarnya saja.

    Balas
  9. Keren banget!
    Waktu baca tentang masjid kuno, yang kebayang masjid kuno seperti masjid Cipaganti Bandung
    Ternyata beda banget, terbuat dari bambu dan sudah berusia 500 tahun
    Tapi emang bangunan dari bambu tak lekang dimakan usia
    Kearifan lokal yang diabaikan masyarakat masa kini

    Balas
  10. Usia Masjid Kuno Bayan Beleq mashaAllaa~
    Dan sebenernya sangat disayangkan karena fungsi masjidnya hanya untuk perayaan seperti Idulfitri, Iduladha, Maulid Nabi, Tahun Baru Islam, dan kegiatan besar keagamaan lainnya. Apakah penduduk sekitar Desa Bayan, Lombok Utara memiliki masjid lain selain Masjid Kuno Bayan Beleq?

    Balas
    • Banyak masjid yang baru-baru. Lombok kan terkenal sebagai pulau 1000 masjid.
      Masjid Kuno, sebagai situs bersejarah saja

      Balas
  11. Wah menarik masjid bersejarahnya mbak. Oh jadi dulu Lombok pun lebih banyak yang Hindu ya, baru Islam masuk.
    Penasaran kalau sehari2 masjidnya masih dipakai sholat atau cuma buat acara khusus aja ya?
    Pas perayaan yang boleh masuk kan cuma keturunan pemuka agama zaman dulu ya, tapi kalau hari2 biasa yang gaka da perayaan pengunjung biasa boleh tetep masuk ya?

    Balas
  12. Udah tua banget Masjid Bayan Beleq ini ya mbak, Umurnya dah 5 abad. Wajar sih jika atapnya udh doyong. Tapi termasuk kokoh juga bangunannya mengingat usianya udah ratusan tahun

    Balas
  13. Pantesan aja dijuluki kota 1000 masjid ya kak Lombok ini. Soalnya sampai asa masjid berseberangan di sudut jalan dan mereka bikin kesepakatan shalat Jumat dilakukan bergantian tiap minggu.

    Jadi Masjid Kuno Bayan Beleq ini masjid tertua atau pertama di Lombok Utara ya. unik sih sampai atap jadul khasnya masih terjaga. Unik juga itu yang jalan di antara 2 pohon sambil baca syahadat kalau mau masuk islam.

    Balas

Tinggalkan komentar