Sebuah undangan disampaikan kepada saya dalam rangka press conference Multi Comfort Student Contest Paris 2020/2021, sebuah acara yang diadakan oleh Saint-Gobain.
Acara tersebut diselenggarakan secara daring pada hari Kamis, 25 Februari 2021, pukul 14:00-17:00, disiarkan dari Menara Sentraya Lantai 21, Jl. Iskandarsyah Raya No.1A, Kebayoran Baru 12160, Jakarta – Indonesia.
Saya mendapat undangan tersebut untuk meliput acara dan memberikan informasi tentang konsep desain berkelanjutan dan bersama membangun dunia sebagai tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Tentang Saint-Gobain
Membaca nama Saint-Gobain mungkin agak asing ya, berbau-bau French gitu.
Benar sekali, Saint-Gobain adalah sebuah perusahan Perancis yang didirikan 350 tahun yang lalu. Tepatnya di tahun 1665 di Paris dan berkantor pusat di pinggiran Paris, di La Défense dan Courbevoie. Awalnya merupakan produsen cermin, sekarang perusahaan ini juga memproduksi berbagai macam material konstruksi dan performa tinggi. Bagi teman-teman yang pernah berkunjung ke Istana Versailles, maka cermin yang ada di istana tersebut merupakan produk dari Saint-Gobain. Termasuk juga Museum Louvre, karya I.M. Pei di Paris, Perancis, piramida kaca di area masuk merupakan produksi dari Saint Gobain juga.
Sebagai perusahaan korporasi internasional, Saint-Gobain fokus pada produk konstruksi yang mengedepankan solusi inovatif dan menyediakan produk yang peduli dan ramah lingkungan. Produk material konstruksinya berupa kaca, keramik, plastik, abrasive, packaging, dan gypsum plasterboards.
Sekarang ini Saint-Gobain telah hadir di 70 negara dengan lebih dari 170.000 karyawan dan berkomitmen menciptkan bangunan yang nyaman, berteknologi mutakhir, dan membuat kualitas hidup menjadi lebih baik.
Motto perusahaannya adalah:
Making The World A Better Home
Multi Comfort Student Contest Paris 2020/2021

Sejak tahun 2004, Saint-Goban mengadakan kompetisi desain arsitektur internasional dengan prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain. Peserta yang terlibat selama ini sudah lebih dari 2.200 siswa dari 35 negara.
Itu sebabnya tema kompetisi Multi Comfort selalu menjadi ujung tombak pendekatan desainnya. Comfort, nyaman perasaan, pandangan, pendengaran, dan bernafas (feel, see, hear, and breathe). Kali ini tantangannya adalah mendesain proyek revitalisasi di Saint-Denis, Perancis dengan menggunakan produk-produk Saint-Gobain Group.
Saint-Denis sendiri merupakan sebuah kawasan sub urban terletak 9.4 km dari pusat kota Paris, Perancis. Kawasan ini merupakan kawasan bangunan lama dan juga lokasi stadion sepakbola dan rugby, yaitu Stade de France, dibangun tahun 1998 untuk ajang FIFA World Cup.
Sebagai sebuah kawasan bersejarah, keberadaan bangunan abad pertengahan menjadi tantangan tersendiri untuk mendesain kawasan baru dilengkapi dengan hunian, area pendidikan, dan area rekreasi. Terlebih lagi di tahun 2024 yang akan datang, akan diselenggarakan Olimpiade Paralympic di Saint-Denise.

Tahun 2020 Indonesia pertama kalinya turut serta dalam ajang kompetisi ini dan telah diselenggarakan sejak 1 Maret – 15 Desember 2020 diikuti 84 partisipan dari berbagai universitas di Indonesia. Setelah melalui tahap penjurian yang ketat, para juri yang terdiri dari beberapa arsitek kenamaan Indonesia memilih “Re(Bond)ir”, karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai pemenang pertama. Pemenang kedua dati tim dari Universitas Tanjungpura di Kalimantan Barat, dan pemenang ketiga dari perwakilan Universitas Pelita Harapan, Tangerang.
Pemenang pertama ini nantinya akan mewakili Indonesia ke ajang Internasional Perancis pada 9-12 Juni 2021.
Rangkaian Acara Press Conference

Pada hari yang telah ditentukan press conference tersebut diawali terlebih dahulu dengan peringatan untuk memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi ini.
Host dipandu oleh dua orang dari panitia dan acara dibuka moderator Ibu Wida Septarina setelah lebih dahulu menjelaskan latar belakang kegiatan.
Setelah dilanjutkan oleh Ivana Ijaya, Managing Director Saint-Gobain Indonesia menambahkan bahwa komitmen global adalah membantu mewujudkan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. Diselingi juga dengan pemutaran film kiprah Saint-Gobain sebagai multi korporasi.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Apsara Herman, National Marketing Director Saint Gobain Indonesia menyatakan Multi Comfort Student Contest (MCSC) merupakan bentuk Saint-Gobain memfasilitasi anak muda Indonesia untuk berinovasi.
“Peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar bagi Saint-Gobain untuk mendorong sustainable construction, pembangunan yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan produk-produk kami yang diciptakan sebagai material ramah lingkungan” ujar Apsara.
Presentasi Para Pakar
Tak lengkap rasanya bila sebuah konferensi press tidak disertai dengan paparan dari pakar pembangunan berkelanjutan, antara lain dari Sibarani Sofian, ST, M.Arch, Moehamad Deni Desvianto, ST, dan Dr. Sri Maryati, ST. MIP.
Menurut Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) “Negara Rimba Nusa” memiliki pandangan sendiri terhadap konsep Urban Planning dan Sustainability Construction “Perencanaan kota berkelanjutan berarti adanya keseimbangan antara elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan kebijakan nasional yaitu mendukung kesejahteraan masyarakat” ujar Sibarani.
Dalam forum ini, cerita lain datang dari juri MCSC, Moehamad Deni Desvianto, ST yang juga ketua IAI Jakarta tentang alotnya penjurian yang dilakukan “Tidak mudah bagi juri menentukan pemenang MCSC. Karya peserta dengan ide kreatif khas orang muda yang out of the box sekaligus memenuhi tujuan sustainable construction adalah pilihan kami” jelas Deni.
MCSC telah menjadi sebuah wadah yang bermanfaat dalam mengasah keterampilan untuk mahasiswa jurusan arsitektur dan desain interior.
Hal ini terbukti dari kisah pemenang tahun ini, yaitu Selvia dan teman-temannya dari ITB yang mengusung Re(bond)ir – Reminiscing the Past Rebounding for the Future. Penghargaan yang diterima oleh pemenang membuktikan usaha mereka yang pantang menyerah dalam berkarya. Tak hanya itu, Selvia juga mengungkapkan bahwa Re(bond)ir turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.
Tentunya hal ini merupakan suatu kebanggaan, para peserta yang masih berstatus mahasiswa namun mampu menghasilkan karya yang dapat diakui di kancah nasional dan akan mewakili Indonesia di ajang Internasional.
Dr. Sri Maryati, ST, MIP, Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan menyatakan rasa bangganya atas prestasi mahasiswanya dan mengajak agar para civitas akademik untuk terus mendukung mahasiswa mengeksplorasi bakat terbaiknya untuk menjadi arsitek berwawasan lingkungan.

Penutup
Setelah paparan dari para pakar tersebut para undangan yang terdiri dari awak media dan bloger diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Ada beberapa pertanyaan yang dipilih kemudian dijawab langsung oleh pihak Saint-Gobain maupun pakar pembangungan berkelanjutan.
Sungguh suatu pengalaman berharga saya bisa hadir di konferensi press seperti ini. Banyak ilmu dan pengetahuan baru yang saya peroleh dari sini. Tentang pembangunan berkelanjutan, tentang perusahaan multi global, ajang kompetisi bergengsi, hingga suatu kawasan tak terawat yang akan direvitalisasi di Paris, Perancis.
Pesan penting dari acara ini adalah, sudah merupakan tanggung jawab kita bersama membangun dunia sebagai tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Semoga bermanfaat.

Event yang sangat menarik, apalagi bila para pakar hadir pasti banyak ilmu dan pengetahuan baru. Seru sekali pengalamannya
Bangga Indonesia bisa mewakili di event Internasional, terbukti orang kita mampu bersaing dengan bangsa lain. Perancis terkenal dengan Menata Eiffel lambang arsitektur yang indah, semoga dari acara tersebut para arsitek Indonesia dapat mengaplikasikannya di sini
O, jadi Piramida kaca di Paris namanya Louvre. Baru tau saya. Btw 350tahun itu lama banget ya
Saint-Gobain ini terdengar baru di telinga saya. Mungkin karena saya juga kurang baca tentang perusahaan interior dan sejenisnya. Ternyata telah berdiri ratusan tahun ya, keren. Terima kasih atas informasinya kak.
Saint Gobain, wow sudah 350 tahun berdiri dan sampai sekarang masih berjaya. Ini pasti karena regenerasi yang bagus di perusahaannya, juga kualitas produksi yang dihasilkan, hingga konsumen tetap memilih menggunakan produknya
Semoga event dari saint gobain ini bisa mendukung visi misi Saint-Gobain agar terciptanya hunian nyaman dan aman bagi lingkungan kita ke depannya. Semoga semakin banyak anak muda yang tercerahkan dengan hunian ramah lingkungan.
Saint Gobain bagus nih bikin event kaya gini untuk mencari bakat para arsitek muda yang potensial, bangga banget deh ITB jadi perwakilan Indonesia di kancah kompetisi internasional gini. Go Indonesia!
Nah, ini salah satu peluang yang bisa digunakan untuk blogger, apalagi yang punya minat dalam dunia arsitektur. Pokoknya, meskipun sekarang zaman video, ternyata hanya bermodal tulisan dan gambar lewat blog saja, tetap menghasilkan kok.
Memang agak asing mendengar Saint Gobain, belum terlalu familiar. Ternyata perusahaan korporasi internasional yang memberi solusi inovatif dan menyediakan produk yang peduli serta ramah lingkungan. Sangat bangga sekali turut serta dalam ajang kompetisi ini. Semoga ke depannya bisa mencapai goal menjadikan dunia menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Jujur, saya baru tahu tentang Saint Gobain ini. Beruntung banget bisa hadir ya…dapat ilmu dan informasi baru.
Beneran baru tahu loh saya mba soal saint ini.
Keren bangett dia sampe memperhatikan lingkungan dan ekosistem sekitar. Jarang2 ada yg beginii
Bangga bisa ikut jadi peserta di event yang diadakan multi comfort saint gobain, semoga makin banyak arsitek handal yang berkompeten
Arsitek muda Indonesia memang tidka bisa dipungkiri, berbakat dan cerdas. semoga tahun ini Indonesia bisa menang bersaing dengan arsitek muda lainnya di Paris nanti yaa
Wah bisa bayangin saya mbak gabung dalam press conference saint gobain. Pasti keren banget karena pakar yang bicara.