Sudah lama saya tidak mereview buku. Ketika teman penulis dumay saya, Astrid Savitri, bukunya terbit, saya berniat mereviewnya. Astrid sudah belasan buku non-fiksinya dan sangat produktif. Apa lagi materi bukunya kali ini, saya suka dan kekinian banget, yaitu tentang Revolusi Industri 4.0.
Awalnya, mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya, kenapa Revolusi Industri 4.0, artinya revolusi industri keempat. Kapan yang pertama, kedua, dan ketiga?
Astrid menjelaskan dalam kata pengantar di bukunya sebagai berikut:
Revolusi industri pertama berlangsung di tahun 1790-an, yaitu mekanisasi alat produksi, tenaga uap, dan daya air. Sedangkan revolusi industri kedua terjadi di tahun 1890-an, yaitu mulainya produksi massal, perakitan, dan tenaga listrik. Revolusi industri ketiga ditandai dengan berkembangnya elektronik, sistem teknologi informasi, dan otomatisasi, terjadi sekitar tahun 1960-an. Dan revolusi industri keempat ya yang berlangsung sekarang, adanya sistem siber-fisik.
Revolusi Industri 4.0 – Mengubah Tantangan menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0
Judul buku:
Revolusi Industri 4.0 – Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0
Penulis: Astrid Savitri
Penerbit: Genesis
Tahun terbit: 2019
Jumlah halaman: 198 halaman
Dimensi: 14X20 cm
ISBN: 978-602-5713-81-1
Harga Rp. 69.000,-
Semuanya ada 18 bab sebagai berikut:
#1- Revolusi Industri: Ketika semuanya berubah
Revolusi Industri memicu pergeseran budaya dan ekonomi dari industri rumahan, pertanian tradisional, dan kerja manual menjadi sistem manufaktur berbasis pabrik (halaman 5)
#2- Kilas balik revolusi industri
Pada bab ini dibahas perjalanan tahap-tahap Revolusi Industri yang pernah terjadi di dunia. Revolusi Industri adalah titik penting dalam sejarah seluruh dunia. (halaman 8) Pembahasan bab ini cukup panjang dari pemicu revolusi industri hingga dampak revolusi industri.
#3- Revolusi industri keempat
Revolusi Industri Keempat ditandai dengan munculnya terobosan teknologi di sejumlah bidang, termasuk robotika, kecerdasan buatan, nanoteknologi, komputasi kuantum, bioteknologi, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, dan kendaraan otononom (autonomous vehicles)
#4- Artificial intelligence (AI)
Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu komputer yang menekankan pada penciptaan mesin cerdas yang bekerja dan bereaksi seperti manusia (halaman 73)
#5- Internet of things
Secara sederhana, IoT adalah konsep yang pada intinya menghubungkan perangkat apa pun dengan tombol on dan off ke Internet (halaman 86)
#6- Komputasi kuantum
Pengembangan komputer kuantum akan menandai sebuah lompatan ke masa depan, dalam kemampuan komputasi yang jauh lebih hebat (halaman 95)
#7- Fifth-Generation Wireless (5G)
Selain peningkatan kecepatan, kapasitas, dan latensi, 5G menawarkan fitur manajemen jaringan, di antaranya network slicing, yang memungkinkan operator seluler membuat beberapa jaringan virtual dalam satu jaringan 5G fisik (halaman 100)
#8- Teknologi printer 3D
Pencetakan 3D (3D printing) adalah proses pembuatan benda-benda padat secara tiga dimensi (3D) dibuat (halaman 107)
#9- Self-driving vehicles
Kendaraan self-driving, juga dikenal sebagai model robot, mobil otonom, atau mobil tanpa pengemudi (halaman 22)
#10- Pengaruh revolusi industri keempat pada masyarakat dan individu
Revolusi industri keempat tidak hanya mempengaruhi perusahaan swasta (halaman 140)
#11- Pengaruh revolusi industri keempat pada teknologi
Merangkul teknologi baru dan mencari tahu cara menggunakannya akan membuat visi masa depan tersebut menjadi kenyataan (halaman 140)
#12- Pengaruh revolusi industri keempat pada bisnis
Augmented Reality vs. Virtual Reality
#13- Apa yang akan terjadi di masa depan
Didorong oleh perubahan teknologi dan digitalisasi yang cepat, Revolusi Industri Keempat telah memberikan dampak besar pada perdagangan global (halaman 153)
#14- Mempersiapkan tenaga kerja masa depan untuk revolusi industri keempat
Revolusi Industri Keempat memberi kita kesempatan untuk belajar dan mengajarkan ketrampilan baru, membangun pekerjaan baru yang membutuhkan kombinasi ketrampilan unik (yang belum ada saat ini), menggali bakat yang belum diketahui (halaman 164)
#15- Pekerjaan-pekerjaan yang akan dan yang tidak akan digantikan oleh AI
Apakah pemikiran bahwa robot bisa mengambil alih sumber penghasilan membuat Anda khawatir? (halaman 167)
Pada bab ini Astrid memaparkan 10 pekerjaan yang (paling mungkin) akan diganti oleh AI dan 10 pekerjaan yang (paling mungkin) tidak digantikan oleh AI.
#16- Survive di era revolusi industri keempat
Kenyataannya, benar bahwa AI akan menggantikan jutaan pekerjaan dalam sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan. Ini menjadi alasan kuat mengapa pendidikan harus difokuskan pada mempersiapkan siswa dan mahasiswa untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh AI (halaman 177)
#17- Bagaimana perusahaan bertahan di revolusi industri keempat
AI juga dapat digunakan untuk mengurus tugas-tugas kerja yang memiliki tingkat kesulitan lebih rendah, serta membebaskan karyawan agar bisa berfokus pada upaya-upaya yang lebih kompleks dan menantang (halaman 182)
#18- Merangkul revolusi industri 4.0
“Semua orang berpikir untuk mengubah dunia, tetapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah diri sendiri.” – Leo Tolstoy
Baca juga:
Disrupsi Dalam Kehidupan Sehari-hari Emak-emak
Digitalisasi Desain Antara Peluang dan Ancaman
Teman-teman, itulah beberapa hal penting yang ada di buku Revolusi Industri 4.0 – Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0.
Buku ini banyak sekali contoh-contoh yang terjadi di sekitar kita, sehingga mudah difahami. Bahkan Astrid pun menantang kita semua di bab akhirnya yang berjudul:
SIAP UNTUK MENAVIGASI ARAH PERUBAHAN?
Selamat membaca …
Bandung, 1 Mei 2019
Senangnyaaaaa …. Makasih yaaaa ^_^