Serba-Serbi Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol, Cek Disini

Kolesterol merupakan zat lilin seperti lemak yang ditemukan di semua sel dalam tubuh manusia. Namun ketika kadar kolesterol dalam darah tinggi, hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung. Kolesterol dan zat lain seperti lemak dan kalsium, menumpuk di plak di dinding arteri.

Seiring dengan berjalannya waktu, akan terjadi penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung. Itu sebabnya disarankan untuk rutin melakukan medical check up terutama bagi Anda yang berusia 40 tahun ke atas atau memiliki faktor resiko bawaan.

Serba-Serbi Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol, Cek Disini

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat setiap tahunnya. Ada 2.784.064 orang Indonesia yang memiliki kondisi penyakit jantung. Selain itu terjadi peningkatan angka prevalensi penyakit stroke dari 7 persen menjadi 10,9 persen.

Walaupun begitu, kolesterol selama ini seringkali disalah pahami oleh masyarakat. Banyak fakta yang tidak diketahui oleh masyarakat karena sudah terpapar pemahaman buruk terkait kolesterol.  Berikut ini beberapa mitos tentang kolesterol yang tidak sesuai dengan fakta ilmiahnya.

Mitos #1 Semua Kolesterol Buruk Bagi Manusia

Faktanya beberapa jenis kolesterol penting untuk kesehatan manusia. Tubuh manusia membutuhkan kolesterol untuk melakukan pekerjaan penting, seperti membuat hormon dan membangun sel. Kolesterol berjalan melalui darah pada protein yang disebut lipoprotein.

Terdapat dua jenis lipoprotein yang membawa kolesterol ke seluruh tubuh: kolesterol jahat LDL dan kolesterol baik HDL. HDL membawa kolesterol kembali ke hati lalu kemudian membuangnya dari tubuh. Jika kadar kolesterol HDL tinggi, hal ini justru bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Mitos #2 Kita Akan Merasakan Jika Kolesterol Sedang Tinggi

Seringkali tidak ada pertanda atau gejala saat tubuh kita sudah memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Banyak orang justru baru mengetahui kadar kolesterol mereka tidak sehat saat telah mengalami serangan jantung dan stroke. Namun sedikit orang menunjukkan gejala karena mengalami perubahan warna kekuningan di kulit mereka, kondisi ini disebut xanthomas.

Mitos #3 Semua Orang Memiliki Standar Kolesterol yang Sama

Tidak ada standar universal untuk kadar kolesterol darah. Dokter biasanya akan melihat angka kolesterol dalam konteks faktor risiko lain yang mengindikasikan Anda mungkin berisiko lebih besar terkena penyakit jantung. Standar bagi masing-masing orang bisa berbeda jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau pernah mengalami stroke sebelumnya. Dokter bisa jadi tidak merekomendasikan pengobatan yang sama untuk orang dengan kadar kolesterol sama persis.

Mitos #4 Mengonsumsi Makanan yang Banyak Kolesterol Akan Membuat Kadar Kolesterol Kita Naik

Duh siapa sih yang tidak ngiler kalau perut lagi lapar lalu mencium aroma nasi goreng khas abang-abang kaki lima? Atau melihat hidangan rendang di restoran Padang yang diracik dari bumbu rendang sapi yang kaya akan aroma rempah? Eitss… Awas kolesterolnya naik nanti!

Begitulah yang sering kita dengar kalau terkait kolesterol dan makanan. Hal ini mungkin perkara sederhana, sebab kolesterol yang dikonsumsi seseorang belum tentu berdampak langsung pada kadar kolesterol.

Kolesterol pada dasarnya  merupakan bagian tidak terpisahkan dari daging merah, keju, dan telur. Sehingga menghindari sama sekali untuk memakan makanan yang memiliki banyak kolesterol akan sulit untuk dilakukan.

Mitos #5 Kita Tidak Perlu Mengecek Kadar Kolesterol Kita Karena Kita dibawah 40 Tahun dan Berbadan Sehat

Kolesterol tinggi bisa mempengaruhi orang-orang dari semua jenis tubuh dan usia. Meskipun orang tersebut memiliki tubuh yang bugar dan berusia dibawah 40 tahun. Tes kadar kolesterol utamanya direkomendasikan untuk orang yang memiliki penyakit jantung, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, menderita diabetes, dan merokok.

Mitos #6 Kita Tidak Membutuhkan Obat untuk Mengendalikan Kadar Kolesterol, Hanya Perlu Olahraga dan Diet

Meskipun banyak orang yang dapat mencapai kadar kolesterol baik dengan menjaga diet dan melakukan olahraga. Ada pula orang yang perlu mengonsumsi obat bernama statin untuk menurunkan kadar kolesterolnya. Kelompok orang yang mungkin membutuhkan statin atau obat lain untuk mengelola kadar kolesterol adalah orang dengan kadar kolesterol jahat tinggi, orang dengan penyakit jantung, dan orang dengan diabetes.

Kadar kolesterol tinggi memang meningkat risiko penyakit jantung dan komplikasi lainnya termasuk stroke dan serangan jantung. Namun kadar kolesterol hanyalah salah satu faktor yang digunakan dokter untuk membuat penilaian terkait risiko Anda terkena penyakit jantung. Pengecekan kadar kolesterol secara rutin, menjaga pola makan sehat, dan aktif berolahraga bisa menjadi usaha untuk mengendalikan kadar kolesterol Anda.

Sumber: CDC, healthline, dan MedicalNewsToday

4 pemikiran pada “Serba-Serbi Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol, Cek Disini”

  1. Aku kira yang bisa kena kolesterol yang usia 50 or 60 gitu kak, ternyata harus cek kolesterol sejak dini ya walau usia masih dibawah 40 tetep harus dicek kolesterol ya

    Balas

Tinggalkan komentar