Bila kita akan membeli lampu yang pertama dilihat pada kemasan biasanya selain harga adalah satuan daya yang dibutuhkan, yaitu watt. Dalam pola pikir kita semakin besar watt, maka lampu semakin terang. Jadi untuk ruang belajar yang membutuhkan penerangan baik, maka harus membeli lampu ber-watt besar. Benarkah? Apa yang harus kita perhatikan untuk memilih lampu yang efisien?
Lampu mengeluarkan cahaya yang merupakan cahaya buatan (artificial light). Artinya segala cahaya yang bersumber dari alat yang diciptakan oleh manusia, seperti lampu pijar, lilin, lampu minyak tanah, dan obor, disebut cahaya buatan. Sekarang ini ada berbagai jenis lampu sebagai elemen bangunan yang beredar di pasaran. Berikut berbagai jenis lampu tersebut:
Lampu Pijar
Pertama kali lampu diciptakan merupakan lampu pijar. Cahaya lampu pijar dihasilkan oleh filamen dari bahan tungsten (titik lebur >2200 oC) yang berpijar terus karena panas. Efikasi lampu rendah, hanya 8-10% energi menjadi cahaya, sisanya terbuang sebagai panas. Lampu tungsten diisi gas halogen supaya efikasinya lebih baik. Efikasi mencapai 17.5 lumen/watt.
Lampu Fluorescent
Cahaya lampu fluorescent, atau sering disebut lampu neon, dihasilkan oleh pendaran bubuk fosfor yang melapisi bagian dalam tabung lampu. Lebih dari 25% energi menjadi cahaya. Efikasi 40-85 lm/watt. Efikasi 2-3 kali lebih baik dari lampu pijar.
Lampu HID (High-Intensity Discharge Lamps)
Cahaya lampu HID dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam. Lampu merkuri menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan tinggi. Efikasi 40-60 lm/watt. Beberapa lampu ditambahkan halida logam untuk meningkatkan efikasi.
Lampu LED (Light Emmiting Diode)
Lampu LED sering dipakai sebagai lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. LED merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan. Sekarang ini lampu LED merupakan perangkat cahaya buatan populer, karena dayanya rendah tetapi cukup terang dipakai sebagai lampu baca.
Kuat Penerangan/Iluminasi (E)
Kita seringkali rancu bila akan membeli lampu, apa yang harus diperhatikan selain harga lampunya. Dulu patokan kita adalah watt. Dalam pola pikir kita, semakin tinggi watt lampu, maka semakin terang. Sekarang ini zaman semakin maju dengan diciptakannya lampu-lampu yang hemat energi tetapi mempunyai data terang yang kuat. Kuat penerangan dinamakan iluminasi (E), dimana setiap 1 lumen yang menerangi permukaan seluas 1 m2, disebut sebagai 1 lux.
Iluminasi adalah jumlah flux luminous yang jatuh pada satu satuan luas permukaan.
1 lumen/sqf = 1 ft candle
1 lumen/m2 = 1 lux
Contoh:
Malam terang bulan 0,1 lux
Cahaya langit 10.000 lux
Cahaya matahari terang 100.000 lux
Setiap ruangan yang membutuhkan penerangan mempunyai standard tingkat pencahayaan yang berbeda-beda tergantung aktivitas di dalam ruangan tersebut.
Contohnya:
Ruangan kelas atau ruang kerja membutuhkan 250 lux, perpustakaan 350 lux, laboratorium atau ruang gambar 500 lux, tetapi lobby hotel 100 lux, garasi mobil 60 lux.
Intensitas Cahaya (Luminous Intensity)
Intensitas cahya adalah kuat cahaya sumber cahaya dan diukur dengan candela. Pada sistem Amerika disebut candlepower.
Jika sebuah sumber cahaya yang mempunyai intensitas cahaya 1 candela diletakkan di titik pusat sebuah bola dengan jari-jari 1 m, maka arus cahaya yang datang pada 1 m2 permukaan dalam kulit bola tersebut adalah 1 lumen.
Efisiensi lampu = efikasi luminus, menunjukkan efisiensi lampu dari pengalihan energi listrik ke cahaya.
Banyaknya cahaya yang dihasilkan oleh suatu lampu disebut Flux Luminous, satuannya Lumen.
Sederhananya, Lumen adalah perbandingan antara Flux Luminous dengan Flux Radiasi
Contoh sebuah lampu 30 lumen/watt.
Artinya tiap 1 watt daya listriknya dapat menghasilkan 30 lumen, makin besar lumen/watt , makin EFISIEN.
- Sebuah ruang gambar standar E nya = 500 lux.
- Catatan: 1 lux = 1 lumen/m2
- 1 lumen = 1 lux x m2
- Luas ruangan = 40 m2
- Berapa Flux Luminus (= banyaknya cahaya) yang dibutuhkan ruang tersebut?
- F = E X A
= 500 X 40 = 20.000 lumen
- Bila dipakai lampu TL dengan efisiensi luminous 50 lm/watt maka dibutuhkan = 20.000/50 = 400 watt
- Bila dipakai lampu pijar dengan efisiensi luminous 20 lm/watt maka dibutuhkan = 20.000/20 = 1000 watt.
Mana lebih efisien? Dari perhitungan di atas tentu saja kita akan memilih membeli lampu TL daripada lampu pijar.
Semoga bermanfaat.
Wah, artikelnya informatif sekali. Aku jadi berasa belajar lagi klo gini. Terima kasih mbak
Iya. Saya ya mengingat-ingat lagi koq…hehe…
Makasih udh mampir
Artikel yang bagus
Terimakasih Kak…
Lampu LED memang lebih hemat karena daya yang dibutuhkan kecil sementara lumennya besar. Bahkan LED dengan sumber daya arus DC saja bisa terang. Cuma harga lampu LED lebih mahal. Tapi gak masalah sih, biaya listrik bulanan juga bakal dihemat.
Wah, keren banget nih ulasannya Mbak,, jd tau alasan ilmiahnya penggunaan lampu TL daripada lampu pijar ya, tfs. Btw, ditunggu BW nya mggu lalu ya Mbak. Thanks 🙂
Iya. Lampu pijar juga lebih panas daripada lampu TL.
Btw…aku dah komen di artikel CPNS, an Tri Wahyu Handayani, pakai akun google
Ya ampiuunn sorry Mbakk… Nama lgkap Mbak Hani itu Tri Wahyu Handayani ya wkwk.. Pantesan aku jg binun,, nyarinya Hani Widiatmoko. Aihh seneng dehh ketemu sejawat L2Dikti yg udah malang melintang di dunia blogging. Salam akrab ya Mbak Hani… ♡♡
Saya sendiri lebih suka lampu led karena lebuh terang tapi hemat energi. 3 watt aja udah terang banget apalagi yang 5 watt
Eheheh bener sih dulu-dulu mikirnya kalau semakin gede wattnya semakin terang. Padahal yang ngaruh ke efisiensinya itu lumennya ya mbak hee. Jadi tahu alasannya kenapa lampu TL lebih banyak dipilih daripada lampu pijar.
Aku sekarang ini sering belinya lampu LED.
Ini penjelasan ilmiahnya baru kubaca sekali, nanti mau kubaca ulang biar lebih afdol.
Nah ini makanya perlu pejelasan berulang ulang dari produsen agar konsumen paham… saya beralih dari lampu TL ke Led aja sempat ragu… baru setelah paham..pindah semua ke Led … nah ini ada lagi tentang Lumen…kita liat lagi mana yg lebih efesien setelah digunakan
O..jadi begitu ya penjelasan ilmiahnya..saya juga lebih memilih lampu TL dibanding lamlu pijar. Karena memang nyala terangnya beda. Tfs ya mb ..
baru tahu cara itung2an begini. selama ini kalau beli lampu selalu apa kata mama. wkwkw. katanya kalau ruangan segini, lampunya segini watt, gitu. nambah ilmu nih baca tulisan ini
Haha…trus harga juga ngaruh. Lampu LED, awal²nya terasa mahal. Tapi kalau dilihat tagihan listriknya, ternyata jadi murah deh…
Aku sejak 2011 sudah pakai LED buat penerangan rumah. Selain hemat daya banget (7 watt untuk 1 ruangan aja udah teraaang), lampu ini awet banget.
Iya. Baru beberapa tahun belakangan, marak lampu LED. Walau kadang seperti kurang terang gitu. Mungkin perasaan saja kali ya…
Wah ternyata soal lampu banyak spesifikasinya ya. Selama ini tahunya LED saja. Jadi nambah wawasan nih
Terimakasih sudah mampir…
Wahhh dapat ilmu baru nih soal per’lampu’an
Emang bener selalu mikir pokoknya kalau Watt tinggi, lampunya mesti terang hihihi
Dulu iya…zaman masih pakai lampu pijar. Sekarang udh ada jenis lampu LED, hemat energi.
aku suka pake pijar dan LED nih 😀 praktis dan awet!