Pentingnya Mainan Edukatif Bagi Tumbuh Kembang Anak

Anak usia satu hingga lima tahun memasuki masa keemasan di usia mereka (Golden Age). Pada masa ini otak anak dalam kondisi yang sangat prima sehingga perlu untuk memberikan stimulasi dan informasi sebanyak mungkin. Banyak cara untuk merangsang stimulasi dan mengembangkan kreativitas anak, salah satunya dengan memberikan mainan edukatif. Pentingnya mainan edukatif bermanfaat untuk melatih kemampuan berpikir, menganalisis, memahami, mengamati, dan banyak lagi. Sekarang ini banyak dijual berbagai pilihan mainan edukatif sesuai dengan kebutuhan stimulasi yang ingin dicapai. Walaupun demikian kita bisa membuat sendiri berbagai mainan edukatif tersebut. Bahkan mungkin lebih menarik bagi anak-anak bila dikerjakan bersama-sama orang tua, guru, atau pengasuhnya.

Berbagai Pilihan Mainan Edukatif

Pertama perlu kita ketahui terlebih dahulu, apa yang ingin dicapai melalui mainan edukatif tersebut sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Ada empat tahapan perkembangan anak, yaitu perkembangan motorik kasar, perkembangan motorik halus, perkembangan intelektualitas dan sosial. Kemudian yang terakhir adalah perkembangan bicara dan bahasa.

1 – Bola

Bola kemungkinan besar merupakan mainan yang sudah dikenalkan ke anak sejak bayi. Bentuk dan bahannya bermacam-macam tergantung kebutuhan anak. Perilaku bola yang menggelinding merangsang anak untuk mengamati dan mengikuti arah geraknya.
Bagi anak-anak yang lebih besar, bola sangat baik untuk melatih motorik kasar, dengan permainan lempar-tangkap, menendang, atau melempar ke keranjang.
Pentingnya mainan edukatif berbentuk bola, anak pun terlatih matanya untuk mengamati atau mengira arah lemparan.

2 – Balok

Permainan susun balok sangat bagus untuk memberikan pemahaman tentang ruang dan melatih motorik halus. Bila balok-balok tersebut berwarna-warni, maka melatih juga pengenalan warna dan ukuran serta bentuk balok.
Material balok-balok mainan ini bermacam-macam, ada yang dari kayu atau plastik. Perkembangan dari balok tersebut adalah mainan LEGO, yaitu bentuk balok khusus berongga dan warna-warni yang cukup populer.
Kita bisa juga bermain susun balok dari dus-dus bekas sepatu, bekas kosmetik, atau bentuk-bentuk kotak lainnya.

3 – Kertas atau karton

Kita bisa berkreasi macam-macam mainan edukatif dengan kertas atau karton. Misalnya dengan melipat untuk menghasilkan bermacam-macan bentuk, yang sering disebut sebagai ORIGAMI. Seni melipat kertas ini akan melatih motorik halus anak dan kepekaan mata untuk mengukur hasil lipatan.
Tidak harus kertas lipat khusus, kertas bekas atau koran bekas pun jadi.
Anak-anak usia dua tahun bahkan boleh bermain dengan menyobek kertas. Sedangkan anak yang lebih besar dilatih untuk menggunakan gunting.
Anak-anak yang didampingi orang tua bisa membuat berbagai bentuk dari karton atau kardus bekas. Bermain bersama seperti ini akan memperat bonding orang tua dan anak.

4 – Lilin malam

Banyak jenis mainan lilin malam ini, yaitu bahan yang plastis, mudah dibentuk, dan banyak pilihan warna. Jenis-jenis mainan lilin malam, misalnya Play-Doh, pasir kinetik (kinetic sand), clay, dan tanah liat. Play-Doh dan merek-merek sejenis sangat populer, karena ditengarai ramah anak dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Tujuan permainan ini adalah melatih motorik halus, kecermatan mata, serta pengetahuan warna. Bentuknya yang plastis merangsang anak untuk mau berkreasi macam-macam bentuk dan bermain pura-pura (pretend play)

5 – Mainan Peran

Mainan peran (pretend play) merupakan jenis permainan untuk merangsang kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi. Misalnya bermain tamu-tamuan dengan teman sebaya, pura-pura bertamu dan menyuguhkan minuman dan kue. Bermain masak-masakan, dokter-dokteran, guru dan murid, penjual dan pembeli, dan banyak lagi.
Biasanya mainan peran ini anak-anak meniru perilaku anak-anak atau orang dewasa di sekitarnya. Itulah pentingnya menjaga sikap orang dewasa di sekitar anak-anak, karena mereka adalah peniru ulung.

6 – Puzzle

Mainan puzzle adalah mainan bongkar-pasang, ada yang sederhana ada pula yang kompleks. Mainan puzzle ini bahkan ada yang dimainkan oleh orang dewasa dengan bentuk pecahan kecil-kecil dan rumit. Bermain puzzle membantu anak mengingat bentuk awal, diuraikan, kemudian menyusun kembali potongan gambar, pola, agar kembali ke bentuk semula.
Untuk anak-anak kecil biasanya bentuk potongannya sederhana dan terbuat dari bahan yang kayu, karton, plastik, atau karet. Populer adalah bentuk puzzle berupa karpet karet yang bisa dipasang sebagai alas main.

7 – Alat Musik

Permainan alat musik banyak ragamnya, ada yang gerakan memukul, meniup, mengetuk, memetik, tergantung alat musiknya. Melalui permainan musik dan mendengar bunyi-bunyian, anak terlatih secara kognitif dan mencoba menyusun irama yang enak didengar. Anak-anak yang memang tertarik dengan musik, bahkan bisa dilatih khusus dengan alat musik sesungguhnya. Bermain musik akan melatih kepekaan dan olah rasa pada anak.

Kesimpulan

Pentingnya mainan edukatif bagi anak-anak terbukti membuat anak lebih percaya diri dan menilai positif terhadap kemampuan diri sendiri. Anak menjadi makin terampil, berani, tidak gugup, dan tidak malu-malu berinteraksi. Tentunya dalam bermain perlu pengawasan orang dewasa atau pengasuh agar anak-anak tetap bermain dengan aman. Anak-anak yang riang adalah anak-anak yang sehat.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar