Danau Toba di Sumatera Utara terpilih menjadi salah satu dari percepatan pembangunan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, bersama Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Likupang (Sulawesi Utara). Ketika hal tersebut dicanangkan maka berbagai harapan tertumpu pada kawasan wisata ini. Percepatan infrastruktur dilaksanakan, termasuk membangun jalan tol, perbaikan pelabuhan, membangun hotel, dan lain sebagainya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio sendiri yang menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif mempunyai potensi besar menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia ke depan. Artinya ke 5 destinasi pariwisata super prioritas tersebut digadang-gadang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian tanah air. Langkah selanjutnya adalah membangun creative hub sebagai ruang berkreasi bagi masyarakat lokal setempat sekaligus akan menjadi media dalam menciptakan kemandirian ekonomi daerah.
Wisata Mandeg Akibat CoViD-19
Sejak virus CoViD-19 merebak di bulan Desember 2019 dan paparannya sampai ke Indonesia hingga hari ini, perilaku manusia seluruh dunia pun kena imbas. Dilarang berkerumun, jaga jarak, memakai masker, melakukan banyak hal dari rumah saja, merupakan “the new normal” yang harus dilakukan hampir 6 bulan ini. Semua destinasi wisata pun ditutup, demi memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Tentu saja pelaku wisata turut kena dampaknya, maskapai, pengusaha transportasi, biro perjalanan, agen wisata lepas, hingga penduduk sekitar obyek wisata.
Destinasi wisata membutuhkan kehadiran manusia untuk bisa berkembang menjadi obyek wisata. Segala bentuk investasi yang dikucurkan untuk membangun infrastruktur pada suatu kawasan harus diperhitungkan ulang, menunggu sampai kondisi benar-benar aman. Sementara itu pelaku wisata terutama lagi penduduk sekitar destinasi wisata tidak bisa menunggu. Perlu tindakan segera mengantisipasi menunggu kehadiran wisatawan yang belum berani bepergian jauh.
Kreatifitas Sebagai Penguat Destinasi Wisata
Seperti kita ketahui ada 17 subsektor ekonomi kreatif yang dimiliki Indonesia yakni; arsitektur, desain interior, desain-komunikasi-visual (DKV), desain produk, fashion, film-animasi-video, fotografi periklanan, kerajinan (kriya), kuliner, musik, aplikasi, pengembangan permainan, penerbitan, periklanan, tv dan radio, seni pertunjukkan, dan seni rupa.
Danau Toba merupakan destinasi wisata yang memiliki tiga produk, yaitu destinasi alam (nature), budaya (culture), dan buatan manusia (man-made). Destinasi alam dan atraksi budaya saat ini belum bisa kita kunjungi, tetapi produk setempat dan potensi wisata masih bisa tetap kita promosikan. Dengan melibatkan jejaring pelaku ekonomi kreatif, bisa mulai mengasah kreativitas menggali potensi buatan manusia mulai dari kriya hingga makanan. Produk-produk setempat bisa dipromosikan melalui komunikasi jaringan, seperti Youtube, Instagram, Facebook, melakukan pelatihan dengan webinar, dan lain sebagainya.