Kota Tua Kalianget, Sumenep, Jejak Kejayaan Industri Garam Indonesia

Kunjungan ke Kota Tua Kalianget merupakan rangkaian dari jelajah kami, grup Caraka, ke Kabupaten Sumenep, Madura tahun lalu, yang berjarak kira-kira 10 km dari kota Sumenep.
Kota ini merupakan kota pelabuhan yang didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda di masa VOC masih berkuasa. Disebut kota tua, karena kondisinya sekarang merupakan satu kawasan yang banyak bangunan-bangunan lamanya.
Padahal, dulu Kalianget merupakan salah satu kota modern pertama di pulau Madura di kawasan strategis dengan bandar pelabuhan tersibuk di pulau Madura.

Garam Madura Yang Mendunia

sejarah industri garam

 

kronologi industri garam Indonesia

Sumenep memiliki sejarah panjang yang sering terlupakan karena letak geografinya yang diujung timur pulau Madura.
Awalnya Sumenep (dulu bernama Songenep) merupakan bagian menjadi bawahan kerajaan Mataram. Walaupun penguasanya setingkat Adipati, namun rakyat Madura tetap menyebut Rato (Raja).
Ketika Sumenep kemudian jatuh ke tangan VOC pada tahun 1705 kemudian perdagangan dan hasil bumi Madura dieksploitasi untuk kepentingan Belanda. Hasil bumi yang terkenal berasal dari Madura yang terkenal sejak dahulu adalah garam laut dan jati putih. Sayangnya jati putih sudah punah dan hampir tak tersisa hutannya di pulau Madura.

Pelabuhan tertua di Sumenep adalah pelabuhan Kertasada yang menjadi jalur perdagangan ke pulau-pulau kecil di sekitar Madura hingga ke Maluku. Jalur perdagangan yang ramai tersebut juga membuat VOC mendirikan benteng pertahanan dan permukiman untuk orang Eropa.

Ketika kemudian VOC bangkrut, pemerintah Hindia Belanda kemudian mengambil alih tata niaga garam yang menjadi sumber utama pulau Madura. Bahkan pabrik garam briket modern pertama di Indonesia dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di tahun 1899. Disinilah berbagai fasilitas pendukung industri tersebut kemudian dibangun, hingga gedung sentral listrik, bioskop, taman kota, hingga pemukiman bagi pegawai pabrik garam.
Berkat tata niaga monopoli garam membuat garam Madura terkenal hingga ke Eropa. Menurut penelitian, garam Madura terkenal rendah timbal karena merupakan hasil penyulingan air laut yang dikeringkan secara alami.

industri garam moderen

tata kelola industri garam rakyat ke industri moderen

PT Garam (Persero) Masa Kini

alur produksi garam pt garam

alur industri garam moderen

Garam menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Boleh dibilang kita tak bisa hidup tanpa garam, karena memang tubuh kita membutuhkan garam untuk metabolisme tubuh tentunya dengan kadar dan jumlah yang tepat.
Tak ada hidangan yang tanpa garam bukan?
Perusahaan garam yang awalnya bernama Djawatan Regie Garam didirikan tahun 1921 kemudian mengalami berbagai penyesuaian apalagi sejak Indonesia merdeka. Seratus tahun kemudian di tahun 2021, yang di bawah Kementrian BUMN kemudian bergabung di bawah ID Food. Kekhususan hasil PT Garam adalah garam kasar, garam halus, dan garam rendah sodium, dengan merek dagang Lososa dan Segitiga G.
Sebagai perusahaan tertua yang memroduksi garam di Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan garam yang menjamin ketersediaan garam nasional.

Alur garam di pulau Madura cukup panjang, perlu lahan yang luas untuk menampung air laut kemudian dikeringkan dengan panas matahari yang tentunya tergantung cuaca. Itu sebabnya prosesnya cukup panjang kemudian garam kasar tersebut masih harus diolah lagi supaya higienis dan layak konsumsi sebagai garam halus. Untuk alasan kesehatan garam dari PT Garam kemudian diolah pula menjadi garam yang rendah sodium sehingga lebih sehat.

Revitalisasi Kota Tua Kalianget

berkunjung ke pt garam (persero)

grup Caraka, jalan-jalan mengamati objek kemudian menuliskan

Kota Tua Kalianget oleh PT Garam sebagai perusahaan yang menguasai kawasan ini sekarang ini menjadi kawasan yang direvitalisasi untuk tujuan wisata sejarah. Pemerintah Kabupaten Sumenep pun melalui keputusan Bupati nomor 188/347/KEP/435.013/2020 telah ditetapkan menjadi kawasan Cagar Budaya seluas 37 Ha.

Kota Tua Kalianget, Sumenep, Jejak Kejayaan Industri Garam Indonesia

pabrik garam briket pertama

Objek yang ditetapkan sebagai cagar budaya yaitu Kantor Utama PT Garam, magazine/gudang penyimpanan, kamar lonceng, kantor telegraf, dan kantor koperasi karyawan PT Garam. Selain itu, puing bangunan pabrik, pembangkit tenaga listrik, kamar pompa, dan Sekolah Taman Dewasa. Lalu, Bangunan SD Teknik/SMP Persari, Gedung Bioskop Krezno, Kolam Renang, Kamar Bola, dan Lapangan Tenis.

pembangkit listrik dibangun 1914

gedung ex pembangkit tenaga listrik

Hal ini tentunya akan menjadi satu kesatuan dengan Sumenep yang menjadi daerah tujuan wisata religi dan sejarah, setelah Keraton Sumenep dan Masjid Jami Sumenep.

Jalan masih panjang untuk menggali, meneliti, dan menetapkan Kota Tua Kalianget untuk diakui secara nasional hingga dunia sebagai kawasan sejarah warisan dunia. Seperti halnya Sawah Lunto, yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto, satu dari total 36 situs yang dinominasikan menjadi Daftar Warisan Dunia.

Semoga bermanfaat.

7 pemikiran pada “Kota Tua Kalianget, Sumenep, Jejak Kejayaan Industri Garam Indonesia”

  1. Seru banget nih mba berkesempatan jalan-jalan ke sumenep dan mengenal sejarah garam. Saya ja gak tahu, hehe. berkat artikel ini saya jadi tahu nih asal-usul garam Indonesia. gak heran ya kalau Indonesia jadi incaran penjajah, SDA nya melimpah. Dari emas sampai garam semua ada di Indonesia. saya takjub dengan bangunan pabrik garam dan pembangkit listrik jaman dulu, arsitekturnya indah. saya jadi ingin jalan-jalan juga kesana, bareng keluarga tentunya sekaligus mengedukasi anak-anak tentang garam.

    Balas
  2. Kak hani seru banget wisatanya sekalian napak tilas sejarah ya kak. Garam Indonesia padahal kualitas terbaik ya kak. Sempat beberapa waktu lalu sedih kok bisa import.
    Saya catet deh.. Kalo ke sumenep harus singgah ke sini. Pasti seru bareng anak-anak.

    Balas
  3. Wah baca ini jadi pengen jalan-jalan juga ke kawasan Cagar Budaya kota tua Kalianget, 37 hektar, luas juga ya. Bisa ngajak anak-anak nih sekaligus sarana edukasi mengenal industri garam di Madura

    Balas
  4. saya jadi ingin berkunjung ke Sumenep nih untuk lihat cagar budayanya, saya suka berkunjung ke cagar budaya seperti ini, karena kita semua mempunyai sejarahnya masing-masing
    setahu saya kantor PT. Garam juga ada di Surabaya

    Balas
  5. Mbak, grup Caraka ini grup apa to? Kek seru gitu acaranya, boleh bagi info? Atau sudah pernah ditulis sebelumnya?

    Soal Sumenep, aku baru tau tentang kota tua dan penghasil garamnya. Kupikir daerah garam tu Sampang dan sekitarnya eh ..ternyata.

    Suka banget artikel macam ni mba

    Balas
  6. Sejarah garam Indonesia yang mendunia ini sungguh sebuah knowledge sharing yang bagus buat saya pribadi. Dahulunya saya tidak tahu ceritanya sedetail itu. Banyak sekali peninggalan sejarah Kota Sumenep.

    Balas

Tinggalkan komentar